Prabovo-Gibran yang pencalonannya sebagai presiden dan wakil presiden menuai kontroversi, akan bekerja mulai 20 Oktober 2024.
Untuk melindungi pemerintahan mereka, kami menerbitkan edisi khusus #PantauPrabovo yang berisi pertanyaan-pertanyaan penting yang muncul dari pemetaan kami dengan jaringan penulis TCID. Edisi kali ini juga mengulas 10 tahun pemerintahan Joko Widodo, serta memberikan persiapan bagi Prabowo-Gibran dalam menjalankan tugasnya.
Kurikulum Merdeka menitikberatkan pada kebebasan berpikir dan berpikir kreatif bagi setiap siswa. Secara khusus, kurikulum ini memerlukan pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif melalui kegiatan berbasis proyek, memberikan kebebasan kepada sekolah, guru, dan siswa untuk menentukan model pembelajaran yang sesuai dan menyesuaikan hasil pembelajaran dengan kebutuhan siswa.
Pendekatan ini memerlukan kemampuan pendidik yang kaya akan metode interaktif dan mengetahui dengan baik kebutuhan peserta didiknya.
Permasalahannya adalah paradigma guru masih belum selaras dengan paradigma pembelajaran kurikulum mandiri. Selain itu, perubahan pendekatan belajar mengajar dari satu arah (guru ke siswa) menjadi dialogis interaktif (antara guru dan siswa) memberikan beban baru bagi pendidik.
Faktanya, para pendidik sudah kewalahan dengan model K13. Sehingga perlu waktu untuk transisi ke kurikulum baru. Selain itu, tidak semua tenaga pengajar mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pendekatan belajar mengajar yang ditawarkan Kurikulum Merdeka. Misalnya, sekolah masih mengandalkan pedoman standar seperti kurikulum sebelumnya karena sudah terbiasa dengan model tersebut.
Untuk mengatasi sejumlah tantangan di atas dan memberikan alternatif pendekatan belajar mengajar yang berfokus pada aspek dialogis-interaktif, pemerintahan Prabov dapat belajar dari proyek penelitian Mobile Arts for Peace (MAP). MAP menggunakan metode berbasis seni dan budaya dengan tujuan untuk meningkatkan partisipasi anak dan remaja dalam pengambilan keputusan, serta memberikan masukan untuk kurikulum dan kebijakan pemuda nasional, yang akan diterapkan di Kyrgyzstan, Rwanda, Indonesia dan Nepal antara tahun 2020 dan 2024. .
MAP membantu memperkuat implementasi Kurikulum Mandiri
Mobile Arts for Peace (MAP) memberikan metode inovatif untuk memperkuat implementasi kurikulum Merdeka bagi siswa sekolah menengah melalui 'MAP Marketplace Pedagogy'.
Pedagogi ini menunjukkan bahwa pembelajaran kritis mendapat manfaat dari pendekatan berbasis seni yang disertai dialog antargenerasi. Persyaratan dalam pedagogi ini ada empat tahapan, yaitu percakapan, refleksi, identifikasi masalah, dan diskusi pemecahan masalah.
1. Talkshow: dialog dengan seniman
Model talkshow MAP mempertemukan anak-anak dan seniman untuk memahami detail seni dan keterampilan yang dibutuhkan dalam proses berkesenian. Hal ini sesuai dengan kebutuhan kurikulum independen yang secara khusus memerlukan pendekatan pembelajaran yang lebih interaktif.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang bentuk-bentuk seni dalam bahasa yang mudah dipahami anak-anak. Materi dialog ditentukan bersama anak, sehingga dialog timbul dari pertanyaan anak tentang bentuk seni yang dikuasai senimannya.
2. Saling refleksi
Seni dimaksudkan untuk menggairahkan. Sederhananya, seni membangkitkan perasaan setiap kita yang terlibat dalam proses berkesenian atau penikmat karya seni.
Pengalaman talkshow tersebut kemudian direfleksikan oleh anak-anak dan seniman, dan mereka mengungkapkan pembelajaran masing-masing kelompok dari pengalaman tersebut. Refleksi-refleksi ini direkam agar anak-anak dan seniman mengingat makna dan manfaat dari bentuk seni yang ada.
3. Mengidentifikasi permasalahan sosial melalui seni
Salah satu instrumen yang digunakan dalam kegiatan MAP untuk pemahaman masalah adalah instrumen Pohon Masalah. Ibarat sebuah pohon, permasalahan utamanya adalah pada batangnya sendiri, penyebabnya adalah pada akarnya, dan akibat dari permasalahan tersebut adalah pada daun atau buah dari pohon tersebut.
Dengan menggambar pohon ini, anak-anak belajar berpikir kritis terhadap apa yang mereka anggap sebagai suatu masalah. Masalah eksploitasi seksual terhadap remaja, misalnya, dapat disebabkan oleh dua hal: langsung dan tidak langsung. Penyebab langsungnya adalah tekanan teman sebaya, sedangkan penyebab tidak langsungnya adalah kemiskinan dan buruknya pengawasan orang tua.
Pemilihan masalah juga harus didasarkan pada refleksi lingkungan sekitar. Jika kurikulum mandiri menitikberatkan pada penyesuaian hasil belajar dengan kebutuhan siswa, maka proses pembelajaran hendaknya dimulai dari apa yang dialami sendiri oleh siswa.
4. Pembahasan pemecahan masalah
Dengan menggunakan materi pembelajaran lain seperti video, anak-anak melihat bagaimana bentuk seni digunakan untuk menguraikan solusi terhadap masalah-masalah sosial. Setelahnya, anak-anak dapat berbicara dengan para seniman tentang bagaimana memilih dan menyampaikan pesan melalui bentuk seni tertentu. Setelah proses ini dimulailah praktik keterampilan dan penciptaan karya seni baru.
Seni memperdebatkan solusi
'MAP Marketplace Pedagogy' tidak memaksakan solusi melalui karya seni yang dihasilkan, melainkan menggunakan bentuk seni yang dihasilkan anak-anak sebagai media dialog dengan pemangku kepentingan mengenai solusi atas permasalahan tersebut.
'Pedagogi MAP Market Place' menciptakan ruang pertemuan antara anak-anak dan seniman, untuk dialog dan seni sebagai pendekatan pembelajaran yang efektif. Manfaat yang diperoleh anak-anak dari ruang pertemuan ini antara lain belajar tentang diri mereka sendiri, lingkungan mereka, dan mengkomunikasikan masalah serta solusi kreatif dengan dan melalui bentuk seni. Ini adalah contoh pembelajaran berbasis bukti bagi pendidik dan orang tua tentang bagaimana menerapkan proses pembelajaran interaktif melalui pengalaman langsung dengan metode berbasis seni.
Dengan mengintegrasikan kurikulum Merdeka dan pedagogi MAP Marketplace, para pendidik dapat meniru sikap dan perilaku yang dilakukan para seniman. Hal ini mencakup sikap yang mengenali kebutuhan anak dan mengubah peran dari “ahli” menjadi fasilitator, berusaha mengajak anak menemukan makna dan manfaat dari setiap bentuk seni yang dieksplorasi serta menggunakan metode seni yang mudah dipahami dari segi teknik dan bahasa. penyampaiannya dengan memberikan contoh-contoh praktis.
Dengan MAP, proses artistik menjadi perpaduan antara kemampuan berpikir kritis anak dengan kreativitas untuk menghasilkan karya seni yang mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan. Proses ini juga membentuk karakter baik seperti rasa percaya diri dan kepekaan terhadap masalah sosial.
Artinya, jika pemerintahan Prabowo memang berniat mereplikasi program kerja pemerintahan Joko “Jokowi” Widodo di bidang pendidikan, maka pendekatan pedagogi pasar MAP bisa menjadi alternatifnya. Dengan demikian, fokus Kurikulum Merdeka dalam memberikan kebebasan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah nyata sesuai kebutuhan siswa benar-benar dapat terpenuhi.